Tiga puluh lima tahun silam, tepatnya, Sabtu, tanggal 1 Juli tahun 1989, menjadi hari paling bersejarah bagi pembangunan Provinsi Bengkulu. Presiden Republik Indonesia kedua HM. Soeharto datang ke Provinsi Bengkulu. Turut menyertai kunjungan kerja Presiden Soeharto, Ibu Negara, Ibu Tien Soeharto.
Kunjungan kerja Kepala negara RI kedua tersebut terkait 5 proyek besar strategis nasional di Provinsi Bengkuku. Di hari tersebut, Presiden Soeharto khusus untuk melihat langsung sekaligus meresmikannya.
Ke 5 proyek strategis nasional yang diresmikan oleh Presiden Soeharto saat itu, adalah Bendungan Air Manjuto yang berlokasi di Desa Lubuk Cabau Kecamatan V Koto, Kabupaten Mukomuko yang saat itu merupakan wilayah pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara.
Menjadi momen bersejarah bagi masyarakat disana bisa melihat langsung Presiden RI kedua tersebut ke daerah Kapuang Sakti Ratau Batuah untuk membubuhkan tanda tangan di prasasti peresmian selesainya pembangunan dan tanda mulai dioperasikannya Bendungan Air Manjuto.
Bertempat di Mukomuko, sejumlah pembangunan di Kabupaten Bengkulu Selatan, proyek strategis nasional yang juga diresmikan Presiden Soeharto, yaitu pembangunan Irigasi Air Kedurang, dan pembangunan Irigasi Air Nipis Seginim. Ikut serta diresmikan, pembangunan Irigasi Air Musi Kejalo, yang lokasi proyeknya di Kabupaten Rejang Lebong.
Selain itu, Presiden Soeharto juga meresmikan selesainya pembangunan Masjid Akbar yang kini disebut Masjid Agung At-Taqwa di kawasan Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Masjid Agung At-Taqwa ini merupakan masjid terbesar di Provinsi Bengkulu saat itu yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan tempat ibadah bagi umat Islam di Kota Bengkulu.