Pemerintahan Presiden Prabowo melalui Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman sudah menyiapkan 121 kepala keluarga untuk menjadi transmigran ke Poso, Sulawesi Tengah. Para transmigran tersebut juga diarahkan untuk melakukan budidaya durian montong untuk kebutuhan ekspor.
“Pemerintah juga menyiapkan beberapa insentif seperti rumah dan lahan pertanian sebesar 2 hektar. Selain itu, para transmigran tersebut juga mendapat jaminan hidup selama satu tahun,” kata Iftitah Sulaiman di Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan pada Selasa (22/10).
Iftitah menyebut, akan ada pelatihan budaya bagi para transmigran yang bertujuan supaya para transmigran dapat dengan mudah beradaptasi dengan budaya daerah tujuan. Ratusan para transmigran tersebut akan diterbangkan pada bulan depan menuju Palu sebelum ke Poso.
Nantinya para transmigran di Poso akan difokuskan untuk membudidayakan produk durian montong. Hal itu juga merupakan salah satu program keberlanjutan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di era pemerintahan Jokowi.
Dan program transmigrasi juga sudah dilakukan Pemerintahan Presiden Soeharto. Di jaman Pak Harto, hingga pada 1984, sudah ada kurang lebih 2,5 juta penduduk menjadi transmigran. Lampung menjadi salah satu provinsi tujuan utama transmigrasi. Data sensus menunjukkan, pada 2010 ada 15,5 juta transmigran di Sumatera dengan 5,7 juta diantaranya ada di Lampung. Sekitar 2,6 juta transmigran ada di Kalimantan, dan sekitar 1 juta di Papua. Total jumlah seluruh transmigran di Indonesia mencapai 20 juta jiwa.
Semoga program transmigrasi ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya peserta program tersebut.