Wawancara Ekslusif
Bersama WAHYU BINTORO – Manager Umum KUD JAYA MANDIRI SEJAHTERA BADEGAN PONOROGO JAWA TIMUR
“Persiapan Menuju Hari H Peresmian Patung Pak Harto Di Kawasan Wisata Bukit Soeharto Badegan Ponorogo, Jawa Timur”
Bukit Soeharto yang letaknya di kawasan hutan desa Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur merupakan salah satu destinasi wisata yang sebentar lagi akan di laksanakan peresmian berupa Patung HM Soeharto, pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Seperti apa persiapannya menuju hari H? Wahyu Bintoro, Manager Umum KUD Jaya Mandiri Sejahtera Badegan Ponorogo, Jawa Timur menjawabnya secara eksklusif.
Mas Wahyu, bagaimana kesiapan peresmian Patung Pak Harto di Kawasan Wisata Bukit Soeharto Badegan Ponorogo, Jawa Timur on the track?
Alhamdulillah. Kita lagi prepare hampir finishing dan sampai finishing untuk persiapan tanggal 8 Juni pagi sampai malam.
Memang gelaran acaranya mulai jam berapa samapai jam berapa?
Gambaran acaranya di hari H, pagi dari jam 10 peresmian patung mungkin sampai jam 12.00, mungkin sampai jam 12.30. Istirahat.
Jadi sebenarnya untuk acara peresmian juga disambung sama rangkaian acara lainnya semua ada di wisata Bukit Soearto
Terus habis magrib kita ada acara sholawat dan pengajian di lokasi acara pagi juga di Wisata Bukit Soeharto ini.
Dan hingga 29 Mei atau H-11, persiapannya sudah 80-90%. Kami rencanakan harus semua sudah siap tanggal 3,4,5 Juni. Kita harus clear area.
Kalau H-3, kalau dari saya persiapannya lebih fokus yang ditata seperti taman, persiapan patung, rest area, terus parkir. Hanya itu mungkin jadi kebersihan tempatnya. Karena habis proyek dan lama enggak dikunjungi orang, jadi sampah daun itu yang banyak. Namun sesungguhnya persiapannya itu sebenarnya banyak sekali.
Apakah ada penanaman pohon tertentu?
Untuk penanaman pohon tertentu enggak ada. Yang penting bisa hidup.
Alhamdulillah, karena tanah tanah batu/, tanaman itu banyak kalau di sini, ada Jati, akasia yang daunnya banyak rontok. Ini yang agak bikin ekstra pembersihan areanya.
Di acara nanti, siapa saja pejabat Pemda Ponorogo yang bakal hadir?
Kalau dari Pemda Ponorogo, ada Pak Bupati dan jajarannya. Juga, mungkin Polres, Kodim, dan para sesepuh kiai-kiai sini dan masyarakat, camat seluruh Ponorogo. Terus insyaallah kepala desa seluruh Kecamatan Badegan.
Sementara itu kalau dari Jakarta, mungkin ada dari pengurus Yayasanyayasan, dan ada dari keluarga Cendana juga.
Sepertinya persiapan mendekati hari H seru ya?
Meriah tapi menegangkan. Kalau meriahnya pasti. Menegangkannya mungkin baru kali ini, karena acaranya resmi dan terbilang event besar ya. Kalau dulu kan enggak begitu resmi hanya mungkin Bupati dan beberapa jajaran. Kalau sekarang kan seluruh jajaran disuruh ikut, seluruh Ponorogo itu kan berarti ini demi nama baiknya Bukit Soeharto dipertaruhkan.
Maka disitulah jadi beda. Kalau boleh dibilang acara ini jadi seperti percontohan. Sehingga jujur saja kayak jadi beban mental juga. Namnu demikian, harapannya semoga lancarlah, sukses dan program bisa terus berlanjut.
Di hari H apakah dibuka untuk umum?
Kalau pagi kita enggak buka secara umum. Karena dperunyukan sebagai acara resmi. Tapi kalau acara yang malam pengajian dan sholawat itu terbuka untuk umum dan kita tidak bertiket alias gratis.
MUngkin yang dikenakan biaya itu hanya parkir kendaran. Karena urus parkir itu ribet banget. Tapi nanti pemudanya yang kelola parkirnya.
Untuk momen akbar seperti ini perlu banyak personil pantia ya?
Oh iya. Kita seperti kekurangan orang. Karena personil panitia itu dari rapat terakhir kemarin perkiraan hampir 300 sampai 400 orang yang dilibatkan di lingkungan Badegan dan instansi di kantor kabupaten.
Mas Wahyu, di malam hari pas acara pengajian pengunjung bisa membludak, dan itu jadi peluang pasar bagi pedgang UMKM?
Betul. Karena kalau pengajian itu banyak jamaah yang hadir, dan orang dagang. Banyak kios dadakan, sementara kios utama yang ada mungkin sekitar 20an. Kios dadakan dipastikan bakal banyak, apalagi pedagang kaki limanya. Biasanya bawaan dari Kumpulan atau semacam organiasipedagang mitra pantia pengajian itu dipastikan juga bawa romobonan UMKM. Bisa kebayang seperti apa campur aduknya kondisi keramaian pedagang ikut meramaikan momen pengajian tersebut nanti.
Melihat perkiraan kondisi nnati, kita harus pandai-pandai ngatur biar enggak terjadi gesekan-gesekan, suasananya tetap kondusif dan terjaga, tetap nyaman, aman.
Untuk produk yang dipasarkan nanti apa diatur?
Kalau jenis produk kita enggak pernah mengatur. Jadi bebas. Yang jualan es silakan, jualan apa silakan. Yang penting harus terdaftar di panitia. Jjadi enggak liar. Kalau liar repot.
Oh jadi harus terdaftar ya?
Iya. Jadi harus terdaftar. Karena di awasi juga. Biar enggak terjadi kecemburuan.
Kita harus atur semuanya, tempat dan kondisi lapangan ada panitia yang bertugas di situ. Petugas keamanan di bagian UMKMnya kita juga ada disitu.
Mas Wahyu apa harapan kerja keras Anda bersama tim di sana?
Harapannya ramai sukses. Aman, tertib, lnacar, nyaman. Kalau boleh berseloroh, jalanan bisa macet sekalian karena penuh dan antusias pengunjung. Kalau masih bisa masuk area berarti enggak sukses. Tapi kalau pengunjung berlimpah, padat, pasti macet dimana-mana, dan itu berarti sukses. Tapi kami, panitia berharap berlangsung ramai dan sukses, tetap aman, nayaman, kondusif dan terjaga, serta alam semesta mendukung.
Oh iya Mas Wahyu sejak kapan sih Bukit Soeharto itu ada?
Kalau Bukit soeharto sendiri sudah ada semenjak 2 Maret 1978. Bapak Soeharto sebagai presiden kedua Republik Indonesia, datang ke sini melakukan rangkaian acara penghijauan. Pada tanggal 2 Maret itu bersama Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dan berselangnya waktu tempat ini enggak keurus. Maka pada tahun 2019-2020, kita masyarakat Badegan bersama Yayasan Damandiri mulai berpikir untuk bukan mengembangkan tapi merenovasi, memanfaatkan atau menghormati tempat bersejarah, karena kami mleihat tempat ini sudah termasuk tempat bersejarah, seperti itu.
Terus makin lama kok kayaknya banyak yang datang. Kemudian kita putuskan mungkin sekitar tahun 2019-2020 akhir itu kita bikin pariwisata dan nama bukit Soeharto. Dan itu bukan tim kita ataupun yang lain yang menamakan, tapi yang menamakan adalah masyarakat umum, alasannya karena Pak Harto pernah singgah ke Bukit Soeharto di Desa Bingit, Badegan, Ponorogo ini. Gitu. Jadi dari situlah kita putuskan untuk nama di sini Wisata Bukit Soeharto ini.
Dan sekarag dikelola oleh?
Kalau sekarang dikelolah oleh pemuda sini. Dan kalau Dinas Pariwisata untuk ke depannya, kan gabung sebagai partner, untuk Kabupaten kemarin sama Pak Bupati, dan Pak Soegiono bersepakat untuk mengembangkan tempat ini bersama sama.
Untuk keamanannya?
Kalau keamanan kita pakai Polsek, Koramil, Banser, Satpol PP dan masyarakat lingkungan kita. Jadi pakai semua elemen yang ada. Semua demi dan untuk masyarakat Ponorogo, khususnya Desa Bingit dan Badegan, serta Ponorogo umumnya.
Mari berwisata bersama keluarga, teman, ajak semua sahabat, orangorang tercinta berwisata ke Bukit Soeharto. Yuuukkkkk… berwisata ke Bukit Soeharto. Bisa healing. Tempatnya nyaman. Berwisata ke Bukit Soeharto pastinya bikin hepi.