DFM Mania, menjaga kelestarian alam dengan menanam pohon itu baik. Menanam pohon membawa banyak manfaat.
Seperti pohon beringin yang kaya manfaat. Mulai dari daunnya, akar, kulit batang, kayu dan kerindangannya.
Selain sebagai pohon peneduh, beringin juga memiliki nilai budaya di masyarakat kita. Pohon beringin juga mampu menyerap racun (polutan) dan CO2 di udara serta menghasilkan oksigen sehingga udara menjadi lebih segar. Pada batang pohon akan tumbuh akar gantung yang berfungsi sebagai respirasi. Akar tersebut lama kelamaan akan masuk ke dalam tanah dan berfungsi untuk menyerap nutrisi dan air dari dalam tanah.
Di Pulau Sulawesi, pohon beringin merupakan kesukaan satwa endemik seperti julang sulawesi [Rhyticeros cassidix] dan kangkareng sulawesi [Penelopides exarhatus]. Ketika musim berbuah, burung-burung ini akan berkumpul pada kanopi pohon dan memakan buahnya. Selain burung, jenis macaca atau monyet sulawesi juga sangat menyukai daun dan buah beringin.
Daun beringin berkhasiat sebagai obat influenza, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut, disentri, dan kejang panas pada anak-anak. Daun, akar dan kulit batang beringin mengandung beberapa senyawa kimia diantaranya saponin, flavonoid dan polifenol.
- Pohon Cendana Bernilai Ekonomis Tinggi
Salah satu jenis tanaman asli Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah Pohon Cendana.
Pohon ini sering dijumpai di Pulau Timor, Sumba, Alor, Solor, Flores, Roti, Pantar, dan pulau-pulau lainnya. Sayangnya, pohon cendana mulai sulit ditemukan di pulau-pulau tersebut.
Pulau NTT yang dahulu dikenal sebagai “Pulau dengan Tikar Permadani Cendana” saja, dalam kurun waktu 10 tahun (1987-1997) mengalami penurunan jumlah pohon cendana hingga 53,95%.
Bersyukur banget nih, Pohon Cendana yang punya nama ilmiah, yaitu Santalum album
ini merupakan satu-satunya tanaman di antara 22 jenis dari genus Santalum yang ada di dunia dan tumbuh secara alami di Indonesia.
Dan didunia perdagangan, Cendana itu sendiri lebih dikenal dengan nama sandalwood. Uniknya lagi nih, di Indonesia sendiri, terdapat beberapa sebutan buat cendana di masing-masing daerah. Beberapa nama lokal pohon cendana antara lain candana (Minangkabau), tindana, sindana (Dayak), candana (Sunda), candani (Jawa), candhana, candhana lakek (Madura), candana (Belitung), ai nitu, dana (Sumbawa), kayu ata (FIores), sundana (Sangir), sondana (Sulawesi Utara), ayu luhi (Gorontalo), candana (Makassar), ai nituk (Roti), hau meni ai kamelin (Timor), kamenir (Wetar), dan maoni (Kisar).
Seperti halnya di Indonesia, di luar negeri, cendana juga memiliki beberapa nama seperti East Indian sandalwood, white sandalwood, yellow sandalwood (Inggris, Amerika Serikat), bois santal (Spanyol, Italia), echte sandal (Belanda), echtes sandelholz (Jerman), chendana (Malaysia), santaku (Burma), chantana (Thailand), bach (Vietnam), sandal, chandal, chandam, gundala, dan suket (India).