Di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, berdiri sebuah UMKM yang unik bernama Asinan Fermentasi Niekting. Usaha ini digagas oleh Inna Sri Sugiati, seorang pelaku UMKM yang ingin melestarikan cita rasa tradisional melalui olahan asinan fermentasi yang sehat dan lezat.
Menariknya, nama “Niekting” memiliki kisah tersendiri yang sarat makna keluarga. Inna menjelaskan bahwa “Nie” diambil dari kata nenek dalam bahasa Sunda, sementara “ting” berasal dari nama ibunya, Ibu Tin. Saat kecil, karena sulit mengucapkan nama lengkap sang ibu, Inna biasa memanggilnya “Ting”. Maka, perpaduan kedua nama itu melahirkan “Niekting”, yang berarti “Nenek Tin”, sebuah penghormatan manis untuk sosok ibu dan nenek yang menjadi sumber inspirasi usaha ini.
Usaha kuliner Niekting ternyata memiliki sejarah panjang yang bermula dari sang ibu pada tahun 1970 hingga 1990. Pada masa itu, bisnis keluarga ini berawal dari asinan siap saji yang dijajakan secara sederhana, namun memiliki cita rasa khas yang disukai banyak pelanggan.
Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut terus berkembang. Dari yang awalnya hanya menjual asinan, kini bertransformasi menjadi usaha katering dengan berbagai hidangan khas Sunda. Menu yang ditawarkan pun lengkap, mulai dari appetizer (makanan pembuka) seperti Soto Bandung, main course (makanan utama) berupa Nasi Liwet, hingga dessert (makanan penutup) yang menjadi ciri khas mereka, yaitu Asinan Niekting.
Perjalanan usaha Niekting tidak selalu berjalan mulus. Di tengah proses pengembangannya, usaha ini sempat menghadapi berbagai kendala, termasuk kasus penipuan yang cukup mengguncang. Tak lama setelah peristiwa itu, sang pendiri — Ibu Niekting — pun meninggal dunia, meninggalkan kenangan sekaligus warisan cita rasa kuliner khas keluarga.
Namun, semangat untuk meneruskan usaha tersebut tidak padam. Pada tahun 2019, Inna Sri Sugiati, putri dari almarhumah, memutuskan untuk melanjutkan perjuangan sang ibu dengan bergabung ke dalam program Jakpreneur (Jakarta Entrepreneur Indonesia). Melalui program ini, Inna mulai menata kembali legalitas usahanya dengan mendaftarkan Niekting sebagai badan usaha resmi dan memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB).
Setelah seluruh proses administrasi dan legalitas selesai, pada tahun 2020, Niekting resmi kembali beroperasi. Dengan tetap mempertahankan paket menu khas—mulai dari Soto Bandung sebagai makanan pembuka, Nasi Liwet sebagai hidangan utama, hingga Asinan sebagai penutup—Inna bertekad menjaga cita rasa dan tradisi kuliner keluarga yang telah bertahan selama puluhan tahun.
Seperti apa inspiratif dan inovasi dari UMKM catering Niekting ini?
DFM Mania, jangan lewatkan perbincangan inspiratif bersama Inna Sri Sugiati, pemilik UMKM Niekting, di program Inspirasi Damandiri di channel YouTube DFM: 103.4 DFM.
Jangan sampai terlewat!

