Dalam acara talkshow Inspirasi Damandiri yang disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting, Dr. Hendratmoko—Ketua Perkumpulan Orang Tua Disabilitas Indonesia (PORTADIN)—berbagi banyak hal menarik seputar perjuangan dan peran keluarga dalam memberdayakan penyandang disabilitas di Indonesia.
PORTADIN adalah singkatan dari Perkumpulan Orang Tua Disabilitas Indonesia. Namun, jangan salah paham. Meski namanya menyebut "orang tua", anggota PORTADIN tidak hanya terbatas pada orang tua penyandang disabilitas. Saudara kandung, pengamat, pemerhati, tenaga ahli, hingga siapa pun yang peduli terhadap isu disabilitas juga bisa bergabung.
Seperti Dr. Hendratmoko sendiri—beliau adalah orang tua dari anak disabilitas sekaligus kakak dari penyandang disabilitas intelektual. Menurutnya, keunikan PORTADIN terletak pada peran keluarga sebagai penggerak utama dalam pemberdayaan disabilitas.
“Yang membedakan PORTADIN dengan organisasi lainnya adalah struktur kepengurusannya. Ketua harus berasal dari keluarga inti penyandang disabilitas, sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi,” jelasnya.
PORTADIN percaya bahwa kunci utama agar penyandang disabilitas bisa berjaya—terutama dalam aspek ekonomi—adalah dengan terlebih dahulu berdaya di bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, dan sosial.
Misi utama organisasi ini adalah memberi dukungan nyata agar disabilitas bisa mandiri dan menjadi sumber daya manusia (SDM) yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun negara.
“Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Jadi penyandang disabilitas tidak boleh merasa minder atau rendah diri,” pesan Dr. Hendratmoko.
PORTADIN resmi berdiri di Jakarta pada tahun 2005. Sebelumnya, telah ada organisasi serupa bernama Portukencana (Perkumpulan Orang Tua Penyandang Cacat). Namun, seiring perubahan istilah dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, kata “cacat” diubah menjadi “disabilitas” demi menghormati martabat penyandang disabilitas.
PORTADIN lahir dari kolaborasi berbagai tokoh dan lembaga, seperti Ibu Aryanto (Asih Budi & SOINA), Siswadi (PPCI, kini PPDI), serta unsur dari DNIKS (Dewan Nasional Indonesia Kesejahteraan Sosial), dengan dukungan penuh dari Kementerian Sosial RI.
Dalam talkshow Inspirasi Damandiri, Dr. Hendratmoko membagikan pesan penting bagi para penyandang disabilitas agar bisa menjadi SDM yang mandiri dan bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan bangsa.
Menurutnya, setiap orang—termasuk penyandang disabilitas—pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Prinsip inilah yang harus dipegang teguh, agar tidak terjebak pada rasa rendah diri.
“Jangan minder! Setiap orang punya kekurangan. Tapi setiap orang juga punya potensi,” tegas Dr. Hendratmoko.
Dengan semangat tersebut, beliau mengajak para penyandang disabilitas untuk terus percaya diri, mengembangkan kemampuan, dan tidak menyerah menghadapi tantangan hidup. Karena kemandirian bukan hanya soal ekonomi, tapi juga tentang kesehatan, sosial, dan mental yang kuat.
Ayo Tonton Ulang dan Dapatkan Inspirasinya!
Ingin tahu lebih banyak cerita inspiratif dari Dr. Hendratmoko dan PORTADIN?
Saksikan ulang tayangan Inspirasi Damandiri di kanal YouTube resmi DFM: 103.4 DFM.
Jangan lewatkan kisah penuh semangat yang bisa membuka mata dan hati kita semua—bahwa disabilitas bukan penghalang untuk berjaya.

