Launching Buku "Selangkah Di Belakang Mbak Tutut"

Created | By: Redaktur | 20-Aug-2025

Tepat menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke 80, Ibu Tutut (Siti Hardijanti Rukmana) - putri pertama Presiden Republik Indonesia kedua HM Soeharto, melaunching buku bertajuk “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut”. Buku yang ditulis Donna Sita Indira, jurnalis senior, setebal hampir 1000 halaman ini menceritakan tentang penuturan kisah berbagai aktivitas Ibu Tutut - perempuan kelahiran Jakarta, 23 Januari 1949. Salah satunya mengungkap kepedulian Mbak Tutut pada seni dan budaya.

Donna Sita Indria selaku penulis buku Selangkah Di Belakang Mbak Tutut mengatakan bahwa Ibu Tutut bukan hanya penikmat budaya. Lebih dari itu, dia juga ikut berperan mengangkat warisan budaya Nusantara ke panggung internasional.

Diungkapkan Penulis, bahwa salah satu momen berkesan adalah ketika Mbak Tutut membawa hasil kerajinan tangan suku Asmat dari Papua (dulu Irian Jaya) ke Amerika Serikat. Karya seni tersebut mampu memukau masyarakat di Negeri Paman Sam hingga karyanya dipajang di gedung kota New York.

Kala itu, kata Donna Sita, Ibu Tutut begitu bersemangat mengangkat kerajinan Asmat yang original, lalu memperkenalkannya ke dunia. Itu menjadi bukti kepeduliannya terhadap budaya bangsa.

Sementara Tria S.P. Ismail Saleh selaku penanggung jawab buku juga menuturkan bahwa Mbak Tutut juga dikenal sebagai aktivis sosial yang turun langsung ke lokasi bencana, hingga memimpin Persatuan Donor Darah Indonesia dan Palang Merah Indonesia.

Buku “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut” ini bukan sekadar dokumentasi, tapi sebuah ajakan untuk kembali pada nilai ketulusan dalam bekerja, kesetiaan dalam keluarga, dan keberanian untuk mengabdi.

Dalam launching Buku “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut”, juga digelar mini konser lagu-lagu karya Ibu Tutut, di bawah koordinator mini konser Arastio Gutomo.

Mini konser lagu-lagu karya Ibu Tutut sekaligus menjadi bukti bahwa putri kedua HM Soeharto dan Ibu Tien Soeharto (Siti Hartinah) itu seorang multitalenta. Selain dikenal sebagai politikus, pebisnis, seniman musik (penyanyi dan pencipta lagu, penari, dan lain sebagainya), sosok yang berjiwa sosial, peduli sesama, serta ibu rumah tangga yang kreatif. 

Dalam acara launching Buku “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut” yang dihelat di Gedung Panglima Jenderal Soedirman, Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, selain Penulis buku Donna Sita Indri, juga dihadirkan putri Mbak Tutut, yaitu seorang politisi dan pebisnis muda Ibu Danty Rukmana, serta Arastio Gutomo selaku Koordinator Mini Konser Musik Lagu karya Ibu Tutut.

Koordinator konser musik Arastio Gutomo mengatakan bahwa putri mendiang mantan Presiden Soeharto ini memiliki kecintaan yang tinggi pada dunia musik. Kemampuan tersebut dibuktikan melalui kemahirannya dalam bernyanyi serta merilis tiga album yang berisi lagu-lagu ciptaannya sendiri. Selain itu, Mbak Tutut juga memiliki keahlian dalam memainkan berbagai alat musik. Kalau latihan musik, tiba-tiba dia menciptakan lagu. Itu luar biasa. Bahkan musisi sekelas Rinto Harahap hingga Piyu Padi pun sempat terlihat dalam proses penggarapan album musik Mbak Tutut.

Yang menarik menurut Gutomo, Mbak Tutut tidak pernah merasa sempurna atas karya-karya yang diciptakannya. Mbak Tutut selalu tanya ke musisi atau anak band, ini sudah enak belum? Pendek kata, enak tektok nya sama Mbak Tutut.

Perlu diketahui bahwasannya, Mbak Tutut termasuk orang yang mempelopori hadirnya ajang pencarian bakat menyanyi Dangdut KDI (Kontes Dangdut Indonesia) yang diselenggarakan oleh MNCTV (sebelumnya bernama TPI). KDI menjadi salah satu ajang pencarian bakat dangdut terbesar di Indonesia. Hal itu sebagai bukti kecintaannya pada dunia musik.

Launchingnya “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut” menjadi salah satu pengayaan bagi literasi buku bacaan bagi dunia literasi negeri ini. Dengan membaca buku ini, semakin menjadi tahu kepedulian seorang Siti Hardijanti Rukmana yang kaya akan empati. Ia sosok multitalenta yang di dalam jiwanya mengalir semangat berkesenian untuk negerinya. Semangat berkaryanya tak berhenti dan Buku “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut” menjadi buktinya.

Buku “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut” memuat aneka penuturan akan kiprah strategis Mbak Tutut. Misalnya atas keberhasilannya dalam memimpin pembangunan jalan layang tol pertama di Indonesia dengan teknologi Sosrobahu, hingga memenangkan tender internasional saat membangun Metro Manila Skyway di Filipina atas permintaan Presiden Fidel Ramos dan membangun jalan tol Ayer Hitam – Yong Peng Timur di Malaysia.

Mbak Tutut menjadi teladan dan cermin bagi anak muda tanah air yang gagasan dan kisahnya terus berkelanjutan untuk bangsa dan negeri ini.

Tapi yang jelas baca Buku “Selangkah Di Belakang Mbak Tutut”, bukan saja memperkaya khasanah dan wawasan mengenai kiprah dari sosok Mba Tutut, tetapi menjadi sumbangsih strategis bagi literasi Indonesia.

Selamat membaca dan berkarya!!!

RELATED ARTICLE

Musik Asli Indonesia

Gd. Granadi Lt.4 Sayap Selatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok XI Kav. 8-9
Kuningan, Jakarta Selatan.
Office : (021) 5296.1417
Marketing : +62 816781583
Wa Studio : +62 811991034


PENCARIAN
PARTNER KAMI