Dalam acara siaran talkshow Inspirasi Damandiri pada edisi Rabu 2 Juli 2025 dengan narasumber live by phone Bapak Ubri Mohamad Zen, Ketua Koperasi Konsumen Intan Usaha Mandiri Cirinten, Lebak, Banten. Mengungkapkan perihal perkembangan ternak domba Damandiri yang telah banyak dirasakan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cirinten.
DFM Mania, pada tahun 2024 lalu Yayasan Damandiri menggiatkan peternakan domba yang bisa diampu/dipelihara masyarakat Cirinten, Lebak, Banten. Masyarakat bisa membiakan domba-domba tersebut dengan sistem bagi hasil.
Lalu saat ini bagaimana perkembangan dari peternakan domba Damandiri?
Dikatakan Bapak Ubri Mohamad Zen, jumlah awal domba di akhir Agustus 2024, awalnya 80 ekor. 140 ekor bibit. Bibit yang dimaksud betinanya. Domba jenis Priangan untuk betina. Jantannya jenis Doper. Keturunannya jadi domba blasteran. Meski berbeda tapi masalah suhu tidak masalah untuk jenis priangan.
Memang domba Doper berbeda dengan jenis domba Garut. Domba Garut lebih untuk seni. Telinganya kecil, Tanduknya besar panjang melengkung. Domba Garut semakin sering menjuarai kontes makin mahal harganya.
Lebih lanjut dikatakan Bapak Ubri, bantuan domba dari Damandiri pada akhir Agustus 2024 lalu, atau hampir satu tahun, anak domba telah berbiak menjadi 73 ekor. Sedang indukannya ada yang mengalami sakit dan mati akibat penyakit yaitu sejenis wabah berupa virus yang terjadi pada antara April-Mei lalu.
Maka caranya, dikatakan Ubri, bila ada domba yang sakit jangan diantar ke kandang domba koperasi. Karena itu menular ke domba yang lain. Yang dialami domba sakit tersebut antara lain sesak napas.
Pihak koperasi juga sudah menghubungi Dinas Peternakan, dan dari dinas sudah melakukan pemeriksaan dan pengecekan.
Diinfokan Ubri, kemarin telah terjadi kematian sebanyak 30 ekor. Itu terjadi selama 3 minggu. April-Mei. Tapi itu jadi bahan evaluasi usaha ternak domba selanjutnya.
Ubri mengatakan, bila domba yang punya warga meskipun ada yang jenisnya berbeda tapi mengalami kematian yang sama karena virus.
Kejadian tersebut jadi evaluasi. Ia bersyukur akan dibantu membuat kandang baru dari Damandiri. Kandang tersebut nantinya akan dijadikan sebagai tempat karantina seperti masukan dari Dinas Peternakan Lebak.
Ubri mengatakan, domba peliharaannya sekitar 30 persen bisa bertambah bila tidak terjadi wabah tersebut. Domba gagal kawin menjadi salah satu kendala. Saat ini total ada 53 kandang. Di koperasi ada 1 kandang, dengan 1 orang tega pengurusnya.
Pada kesempatan talkshow by phone tersebut Ubri juga menginfokan bila awalnya domba-domba tersebut memang untuk warga Cirinten. Tapi ke depan akan meluas ke dsa lainnya, jadi bukan hanya Cirinten saja.
Dulu, dikatakan Ubri, pejantan 5 ekor tapi imbas wabah 3 ekor mati. Kedepannya diharapkan sedang disiapkan 6 ekor pejantan yang saat ini masih anakan. Dan 6 bulan akan menjadi domba pejantan dewasa. Kandang baru nantinya untuk karantina. Masa karantina 2 bulan. Masing-masing warga memelihara 2-3 ekor domba betina.
Ubri bersyukur, sejak beternak domba, Alhamdulillah warga puas. Sehingga warga dari desa lain merasa cemburu. Terkait kondisi tersebut, Ubri mengajukan permohonan agar nantinya desa lain juga dapat bantuan domba.
Pada disisi lain Ubri selaku Ketua Koperasi Konsumen Intan Usaha Mandiri Cirinten, Lebak, Banten, setiap anggota harus menyetor sebesar Rp 450 ribu untuk simpanan wajib per bulan. Sedangkan satu kali awal pendaftaran dikenakan Rp. 600 ribu. Dan tabungan itu dapat menjadi dukungan bagi kebutuhan anak yang sekolah.
Memang saat ini para pengapu ternak domba memang bukan semua sebagai anggota koperasi. Secara pelan setelah mereka mendapat edukasi secara intens dari koperasi nantinya akan menjadi anggota koperasi. Memang tidak bisa secara instan, tapi secara perlahan.
Secra gambalng disampaikan bila ya syarat menjadi anggota adalah warga Banten. Simpanan awal Rp 100 ribu. Simpanan wajib Rp 50 ribu. Menjadi anggota itu mudah dan tidak sulit. Keuntungan menjadi anggota koperasi akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
Menurut Ubri, semakin banyak kegiatan, maka SHU pun semakin banyak. Alhamdulillah. Kedepannya, pihaknya juga akan mengembangkan ternak domba juga warung koperasi.
Hingga tahun 2029 Cinten menjadi sentra domba. Kematian domba tergantikan dari anak domba. Saat ini ia berupaya memperbaiki bibit dahulu. Sehingga tetap menjadi 240 ekor.
Dengan ternak domba meningkatkan kesejahteraan perekonomian warga. Makanya harus fokus. Bahkan ada warga yang meninggalkan usaha yang lain dan memilih beternak domba.
Sukses buat Pak Ubri dan masyarakat Cirinten. Terima kasih Damandiri yang terus berkomitmen dalam mengentaskan kemiskinan.