DFM Mania, tak dipungkiri permintaan pasar terhadap domba memang terus meningkat terutama untuk kebutuhan pasar domestik seperti pemotongan harian untuk pedagang sate, kurban dan aqiqah. Semakin terbuka dan meningkat permintaan akan daging domba menjadi suatu peluang pengembangan.
Besarnya permintaan dan peluang pasar belum dapat direspon dengan baik karena keterbatasan produksi domba siap potong dan bakalan domba untuk budidaya. Keterbatasan bakalan domba potong tersebut karena belum berjalannya kegiatan pembibitan dan pembiakan di peternak (sektor hulu). Hal tersebut perlu segera ditangani dengan menjaga ketersediaan bibit domba agar terjadi kesinambungan usaha dari sektor hulu sampai ke hilir.
DFM Mania, pada pertengahan tahun 2024 lalu Yayasan Damandiri menggiatkan usaha peternakan domba yang bisa diampu/dipelihara masyarakat Cirinten, Lebak, Banten. Masyarakat bisa membiakan domba-domba tersebut dengan sistem bagi hasil. Untuk itu, masyarakat dapat berhubungan dengan Koperasi Konsumen Intan Usaha Mandiri Cirinten, Lebak, Banten yang dipimpin Bapak Ubri Mohamad Zen.
Hasilnya, setelah beberapa bulan masyarakat menjadi mitra utamanya dalam ternak domba Damandiri meskipun ada beberapa kendala dan usulannya, domba tersebut pun berkembang biak.
Lalu seperti apa, Pak Kades Cinten mengakomodir program pembiakan ternak domba Yayasan Damandiri dengan sistem bagi hasil tersebut?
Awalnya Jaro Niptahudin mengungkapkan perihal jumlah penduduknya 4.764 jiwa, KK 1.659 yang sebar di 46 RT, 11 RW. Desa Cirinten mempunyai misi, bahwa misi yang disampaikan pada saat masa politik agar misi tersebut berjalan baik melalui pemerataan.
Ia juga menuturkan, dengan adanya Koperasi Konsumen Intan Usaha Mandiri Cirinten, Lebak, Banten, sangat membantu perekonomian masyarakat Desa Cirinten. Keberadaan koperasi binaan Damandiri tersebut sangat membantu terkait perekonomian di wilayahnya.
Menurutnya, kalau bicara kebutuhan, sebenarnya kebutuhannya banyak. Bukan hanya pupuknya, tapi pemenuhan kebutuhan lainnya juga sangat diharapkan masyarakat, seperti yang ia pantau bahwa bantuan Domba Dorper - jenis domba dari Damandiri, memang ada hal yang menjadi evaluasi. Bahwa ada usulan agar tingkat keberhasilannya meningkat. Ia menuturkan terkait fluktuatif cuaca di Cirinten. Cuaca di Cirinten itu sangat dingin. Sementara domba Dorper Damandiri, domba pedaging yang berasal dari Jawa. Jadi banyak ternak melaporkan adanya beberapa kematian domba yang diampunya dengan sistem bagi hasil tersebut.
Dituturkannya bila usaha ternak domba dari Damandiri memang secara umum semakin berkembang, dan berimbas positif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Cirinten. Itu tujuan mulianya dari bantuan Damandiri tersebut.
Namun perlu diketahui akibat kondisi cuaca di Cirinten, maka berimbas pada usaha ternak domba yang diparo ke warga. Ternak dombanya tersebut banyak yang mati. Mungkin karena cuaca Cirinten yang terlalu dingin. Pada awalnya domba pejantan dan betina yang dibagi di warga yang mengalami kematian. Kematian tersebut terjadi karena pengaruh cuaca Cirinten yang terlalu dingin. Saat kemarau saja cuacanya dingin apalagi ketika musim hujan.
Solusi yang dilakukan dengan pemberian obat dan vitamin yang diberikan pihak berwenang, tetapi belum mengatasi kondisi. Vitamin dalam bentuk konsentrat seminggu sekali. Semua sudah diberikan, konsentrat dan makanan tapi tetap banyak yang mati.
Pada awal dapat bantuan sebanyak 300 ekor domba pada tahun 2024 lalu. Saat ini ada 200 indukan. Kemarin ada laporan domba yang mati. Awal bantuan ada jenis pejantan 4 ekor, tapi yang mati 2 ekor. Jadi masih ada 2 ekor pejantan lagi.
Terkait perkembangan tersebut, pihaknya membuat laporan, tetapi tindak lanjut dari Damandiri belum ada.
Ia menuturkan, bantuan yang diharapkan adalah bantuan berupa bantuan yang lebih bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.
Kendala lain, misalnya domba jadi kurus, bulunya rontok, padahal pihaknya sudah memanggil petugas mantri peternakan. Serta vaksin juga sudah diberikan, setiap 6 bulan sekali.
Terkait Cirinten menjadi sentra domba. Kepala Desa Cirinten Lebak Banten - Jaro Niptahudin, mengatakan memang saat ini masyarakat penerima belum merata, atau baru 95 persen. Tapi di masa mendatang dengan banyaknya masyarakat yang mengampu domba Damandiri, Cirinten bisa menjadi sentra. Tapi tentunya dengan berbagai evaluasi dan diterimanya usulan pihaknya untuk beternak Domba Garut.
Menurutnya yang ingin diusulkan dan yang cocok yaitu Domba Garut. Karena adanya kesamaan cuaca.
Domba Garut yang telah dibudidayakan masyarakat Garut sejak lama. Domba yang memiliki fisik yang besar dan kuat. Domba ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Domba Garut, yang dikenal juga dengan sebutan Domba Priangan.
Tapi evaluasi itu penting, apakah Domba Dorper bantuan Damandiri tersebut berkembang di masyarakat atau bisa berkembang lebih banyak atau justru sebaliknya banyak yang mengalami kematian karena faktor cuaca.
Jaro Niptahudin berharap usulan memelihara ternak domba jenis Domba Garut ditanggapi Damandiri. Pertimbangan evaluasi tersebut menjadi harapan bagi Cirinten di masa mendatang bisa menjadi sentra domba.