Badan Gizi Nasional mengklaim program makan bergizi gratis ala Presiden Prabowo Subianto bisa membantu para orang tua menghemat anggaran rumah tangga setiap bulannya.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan data ini seperti yang terjadi percontohan program makan gratis di Warung Kiara, Sukabumi. Ia mencatat orang tua perbulan setidaknya menghabiskan Rp 400 ribu untuk biaya gizi anak.
"Satu anak itu kan sebulan butuh Rp400 ribu. Kalau punya tiga anak, artinya dia (orang tua) sudah teringankan bebannya Rp1,2 juta (per bulan)," kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (31/10).
Dadan mencontohkan gaji orang tua di Sukabumi umumnya masih di bawah Rp1 juta setiap bulannya. Namun, kehadiran program makan bergizi gratis memberikan mereka pekerjaan baru.
di depan para anggota Dewan Komisi IX DPR RI, Kepala Badan Gizi Nasional mengungkapkan, para ibu-ibu bisa dipekerjakan sebagai buruh cuci peralatan makanan. Dadan mengatakan gaji yang ditawarkan di kisaran Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per bulan.
Hal itu, kata Dadan, sudah menghilangkan kemiskinan. Ibu-ibu yang tadinya menganggur kemudian bekerja mendapatkan gaji Rp2,5 juta.
“Makan di satuan pelayanan siang (dan) sore, anaknya di sekolah diberi makan oleh satuan pelayanan, kemudian dia mendapatkan uang yang lumayan sehingga meningkatkan pendapatan," tuturnya.
Itu artinya, lanjut Dadan, kalau para orangtua sudah teringankan Rp1,2 juta plus pendapatan Rp2,5 juta. Artinya sudah mendapatkan Rp3,7 juta (per bulan). Artinya, sudah lumayanlah kemiskinan itu hilang, imbuh Dadan Hindayana.
Di lain sisi, Dadan menegaskan pihaknya tak akan menentukan menu makan gratis. Ia menyebut Badan Gizi Nasional hanya bakal menetapkan kadar gizinya. Ahli gizi yang ditempatkan di masing-masing satuan pelayanan yang bakal menentukan menu makan gratis tersebut.